'' MANFAAT TANAMAN OBAT ''
Kenapa tidak kita coba menanam TAnaman Obat keluarGA di pekarangan atau Pot-pot kecil ? disamping murah dan mudah juga dengan menggunakan TOGA/Herbal efek sampingnya kecil sekali yang artinya AMAN DIKONSUMSI SEBAGAI OBAT, memang khasiatnya dan efek pengobatannya tidak se"cespleng" (langsung terasa -red) seperti obat kimia tetapi bila kita rutin menggunakannya hasil pengobatannya lebih berkala (step by step) ke arah SEHAT. Dalam kesempatan ini saya juga sedang belajar menanam TOGA di rumah dan membagi informasi tentang apa yang saya pelajari, mudah-mudahan bermanfaat.
Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budi daya
rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada
hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun
ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat
sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.
Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan
kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan
menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara
individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara
mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian
dalam pengobatan keluarga.
Pada zaman Mesir kuno (Tahun 2500 Sebelum Masehi), para budak diberi ransum bawang untuk membantu menghilangkan banyak penyakit demam dan infeksi yang
umum terjadi pada masa itu. Sejak itulah catatan pertama tentang
penulisan tanaman obat dan berbagai khasiatnya telah dikumpulkan oleh
orang-orang mesir kuno. Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman
untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan
diagnosanya tercantum dalam (Papyrus Ehers). Pada saat itu, para pendeta
Mesir kuno telah melakukan dan mempraktekkan pengobatan herbal.
- Sejarah
Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai
penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates (Tahun 466 Sebelum
Masehi),Theophrastus (Tahun 372 Sebelum Masehi) dan Pedanios Dioscorides
(Tahun 100 Sebelum Masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai
ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica. Orang-orang Yunani kuno
juga telah melakukan pengobatan herbal. Mereka menemukan berbagai
tanaman obat baru, seperti rosemary dan lavender pada saat mengadakan
perjalanan ke berbagai daratan lain.
Tanaman obat Bangsa China berlangsung sekitar 3.000 tahun yang
lalu, ketika muncul penyembuhan kerapuhan tulang oleh dukun Wu. Pada
waktu itu, penyakit ini diyakini disebabkan oleh kekuatan jahat,
sehingga menurut dukun Wu diperlukan obat dari tanaman untuk mengusir
kekuatan jahat itu. Bahkan, bahan penyembuhan tertua dalam sejarah telah
ditemukan di China, di mana makam seorang bangsawan Han ditemukan untuk
menyimpan data medis yang ditulis pada gulungan sutra. Gulungan sutra
berisi daftar 247 tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan yang digunakan dalam
menyembuhkan penyakit.Di Inggris, penggunaan tanaman obat dikembangkan bersamaan dengan didirikannya biara-biara di seluruh negeri. Setiap biara memiliki tamanan obat masing-masing yang digunakan untuk merawat para pendeta maupun para penduduk setempat. Pada beberapa daerah, khususnya Wales dan Skotlandia, orang-orang Druid dan para penyembuh Celtik menggunakan obat-obatan dalam perayaan agama dan ritual mereka. Pengetahuan tanaman obat semakin berkembang dengan terciptanya mesin cetak pada abad ke 15, sehingga penulisan mengenai Tanaman-Tanaman Obat dapat dilakukan.
Sekitar tahun 1630, John Parkinson dari London menulis mengenai tanaman obat dari berbagai tanaman. Nicholas Culpepper ( 1616-1654 ) dengan karyanya yang paling terkenal yaitu The Complete Herbal and English Physician, Enlarged, diterbitkan pada tahun 1649. Pada tahun 1812, Henry Potter telah memulai bisnisnya menyediakan berbagai tanaman obat dan berdaganglintah. Sejak saat itu banyak sekali pengetahuan tradisional dan cerita rakyat tentang tanaman obat dapat ditemukan mulai dari Inggris, Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Amerika, sehingga Potter terdorong untuk menulis kembali bukunya Potter’s Encyclopaedia of Botanical Drug and Preparatians, yang sampai saat inipun masih diterbitkan. Tahun 1864, National Association of Medical Herbalists didirikan dengan tujuan mengorganisir pelatihan para praktisi pengobatan secara tradisional, serta mempertahankan standar-standar praktek pengobatan.
Di Indonesia,
pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan
tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama
Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica.
Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini
merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor
dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam
tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya
penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin
berkembang.
- Pemanfaatan Tanaman Obat keluarGA (TOGA)
Pada bagian tanaman seperti yang tercantum di bawah ini dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Bagian tanaman terdiri dari bagian daun,
kulit batang, buah, biji, bahkan pada bagian akarnya.
DAUN
DAUN
NAMA TANAMAN | KHASIAT dan MANFAAT |
Daun dewa Gynura_divaricata) | Muntah darah dan payudara bengkak |
Daun Seledri | Tekanan darah tinggi |
Daun Belimbing | Tekanan darah tinggi |
Daun Kelor | Panas Dalam dan Demam |
Daun Bayam Duri | Kurang Darah |
Daun Kangkung | Susah Tidur/Insomnia |
Daun Saga (Abrus precatorius) | Batuk dan sariawan |
Daun Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour) | Penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin) |
Daun Landep (Barleriae prionitis L.) | Rematik |
Daun Miana (Coleus atropurpureus Bentham) | Wasir |
Daun Pepaya (Carica papaya L.) | Demam dan Disentri |
Daun Jintan (Trachyspermum roxburghianum syn. Carum roxburghianum) | Batuk, Mules dan Sariawan |
Daun Pegagan (Cantella asiatica Urban) | sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri) |
Daun Blustru (Luffa cylindrice Roem) | Peluruh Air Seni/Susah Kencing |
Daun Kemuning (Murrayae paniculata Jack) | Penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin) |
Daun Murbei (Morus indica Rumph) | Peluruh Air Seni/Susah Kencing |
Daun Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) | Peluruh Air Seni/Susah Kencing/Ginjal |
Daun Sirih (Chavica betle L.) | Batuk, antiseptika (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur |
Daun Randu (Ceiba pentandra Gaerth) | Mencret dan Obat Kumur (Bau Mulut) |
Daun Salam (Eugenia polyantha Wight) | Sakit Perut/Mules/Mencret bersifat astringensia |
Daun Jambu biji (Psidium guajava L.) | Sakit Perut/Mules/Mencret bersifat astringensia |
Daun Sukun (Arthocarpus communis) | ginjal, jantung, liver, sakit gigi,pencernaan, menurunkan kolesterol, asam urat |
BATANG
BUAH
BIJI
AKAR
UMBI atau RIMPANG
Kecenderungan meningkatnya penggunaan obat tradisional didasari oleh beberapa faktor, yaitu :
NAMA TANAMAN | KHASIAT dan MANFAAT |
Kayu manis (Cinnamomum burmanii) | Penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung |
Dadap ayam (Erythrina varigata Linn.Var.orientalis) | Asma |
Pulasari (Alyxia stellata Roem) | Perut Kembung |
Brotawali (Tonospora rumphii Boerl) | Demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis, dan Diabetes |
Kemukus (Piper cubeba L.) | Obat radang selaput lendir saluran kemih |
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) | Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur |
Delima (Punice granatum L.) | Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika) |
NAMA TANAMAN | KHASIAT dan MANFAAT |
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) | Penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau badan, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air kecil |
Cabai merah (Capsicum annuum L.) | Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin |
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) | Penyakit batuk, melegakan napas, dan mencairkan dahak |
Mengkudu (Morinda citrifolia) | penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit |
Kemukus (Piper cubeba L.) | Obat radang selaput lendir saluran kemih |
Kapulaga (Elettaria cardamomum Maton) dan ketumbar (Coriandrum sativum L.) |
Obat antikembung |
NAMA TANAMAN | KHASIAT dan MANFAAT |
Kecubung (Datura metel) | penyakit asma, bisul, dan anus turun (Turun Bero) |
Kapur barus (Dryobalanops aromatica Gaertn) | gangguan pencernaan |
Pinang (Areca catecha L.) | Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita |
Kedawung (Parkia biglobosa Bentham) | Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia |
Pala (Myristica) | Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan |
Jamblang (Eugenia cumini Merr) | Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes) |
NAMA TANAMAN | KHASIAT dan MANFAAT |
Pepaya (Carica papaya L.) | Obat Cacing |
Aren (Arenga pinnata Merril) | Melancarkan Buang Air Seni/Peluruh Kencing |
Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth) | Obat antihipertensi dan gangguan neuropsikhiatrik, seperti tekanan darah tinggi |
NAMA TANAMAN | KHASIAT dan MANFAAT |
Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) | Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada perut, sakit kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh |
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) | Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot |
Kencur (Kaempferia galanga L.) | Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak |
Kunyit (Curcuma domestica Val.) | Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan kejang-kejang |
Lempuyang (Zingiber zerumbet) | Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri, dan diare |
Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt) | Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri |
Temu giring (Curcuma heynaena Val.) | Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan tubuh |
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) | Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan memperkuat sekresi empedu |
Temu hitam (Curcuma aeroginosa Roxb.) | obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan memperlancar peredaran darah |
Alang-alang (Imperata cylindrica Beav.) | Obat untuk memperlancar air seni (diuretik |
- Faktor peningkatan penggunaan tanaman obat
- Pada umumnya, harga obat–obatan buatan pabrik yang sangat mahal, sehingga masyarakat mencari alternatif pengobatan yang lebih murah.
- Efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dibandingkan dengan obat buatan pabrik.
- Kandungan unsur kimia yang terkandung di dalam obat tradisional sebenarnya menjadi dasar pengobatan kedokteran modern. Artinya, pembuatan obat–obatan pabrik menggunakan rumuskimia yang telah disentetis dari kandungan bahan alami ramuan tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar